Pages

Saturday, January 26, 2013

Dawet Merang

 Dawet Merang adalah sejenis dawet / cendol. Minuman ini asli dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Kata ireng dari Bahasa Jawa yang artinya hitam. Butiran dari dawet berwarna hitam, warna hitam dawet diperoleh dari abu bakar jerami, abu bakar jerami kemudian dicampur dengan air sehingga menghasilkan air berwarna hitam, air inilah yang digunakan sebagai pewarna dawet.
Sepertinya memang tak ada bedanya dengan es dawet yang biasanya berwarna hijau. Penyajiannya juga sama, dalam mangkuk dan dilengkapi santan dan gula merah. Pembeda utamanya, dawet ini berwarna hitam pekat.

Apa yang menjadikannya istimewa? Keunggulannya adalah dawet ini berkasiat sebagai pereda panas dalam serta memperlancar pencernaan. Bahan dasar dawet ini adalah tepung aren dan tepung erot dengan garam yang berfungsi sebagai perasa. Sedangkan warna hitam dawet ini ternyata terbuat dari merang, atau daun padi yang dibakar sampai gosong lalu diambil airnya. Satu hal lagi yang membedakan, jika dawet hijau dibuat dari tepung beras, dawet hitam ini dibuat dari sagu.

Dalam penyajiannya, campurannya cukup sederhana, yakni menggunakan santan, gula jawa dan dawet sebagai bahan utamanya. Meski demikian, kesederhanaan yang ada tidak menyebabkan rasa dawet hitam ini kehilangan rasa lezat. Rasanya pas, tidak terlalu manis. Begitu pula dengan santan yang tidak terlalu kental terasa segar di mulut. Dawet merang ini akan lebih nikmat jika diminum dalam keadaan dingin.

Berikut ini adalah Resep untuk membuat minuman Dawet Merang:

“RESEP”

BAHAN:

1 kg tepung ganyong;
½ tepung sagu;
1 genggam merang/batang padi;
2,5 lt air;
1 lt santan;
1 – 1 1/2 sdt garam
es batu secukupnya

SIRUP GULA AREN:

500 gula aren;
250 gr gula pasir;
500 ml air;
2 daun pandan

CARA MEMBUAT:

1. Sirup gula aren: rebus semua bahan hingga mendidih dan gula larut. Saring. Sisihkan;
2. Santan: Campurkan santan dengan garam. Sisihkan;
3. Larutkan tepung ganyong dan tepung sagu dengan 1.5 lt air hingga rata. Bila perlu saring dengan kain. Sisihkan;

4. Bakar merang hingga jadi abu, rendam dengan 1 lt air. Aduk hingga berwarna hitam. Saring dengan kain;

5.Rebus larutan merang hingga mendekati mendidih. Sebelum mendidih masukkan adonan sagu. Aduk-aduk hingga jadi seperti

bubur. Aduk konstan hingga matang; Siapkan baskom berisi air dingin, dan saringan atau cetakan dawet.
6. Panas-panas ambil bubur merang yang telah matang secukupnya. Taruh di cetakan, tekan dengan papan yang lebih kecil

ukurannya dari diameter saringan. Biarkan bubur merang lolos lewat lubang-lubang kecil saringan tepat di air dingin. Lakukan

hingga semua ‘tersaring’. Tiriskan;
7. Penyajian: Ambil gelas saji, beri dawet hitam, es batu, tuangi santan dan sirup gula aren. Sajikan.

Jangan hanya kepingin, bikin dong! Mudah kan bikinnya. Semoga artikel ini bisa membantu para pembaca yang ingin membuat dawet ireng dari jerami padi dan para pembaca yang ingin berwiraswasta atau berjualan Dawet Merang.

Monday, January 14, 2013

Jaringan-jaringan pada tubuh manusia

Sel-sel yang serupa bentuknya dan gunanya (faalnya) tersusun menjadi kumpulan sel yang dinamakan jaringan tubuh. Zat perekat antara sel- sel jaringan tubuh disebut zat interseluler (antar sel) atau zat sela.
Dikenal jaringan- jaringan tubuh berikut:
1.    Jaringan epitel             :    jaringan penutup permukaan tubuh dan
permukaan saluran dalam pencernaan
       Jaringan endotel         :    jaringan yang melapisi permukaan dalam pembuluh-pembuluh darah, pembuluh-pembuluh getah bening dan rongga- rongga tubuh.
2.    Jaringan penyambung/ jaringan ikat: jaringan yang tersifat karena terutama terdiri atas serabut-serabut dan berguna untuk menghubungkan jaringan-jaringan lain.
3.    Jaringan lemak            :    merupakan jaringan penyambung dengan timbunan sel-sel lemak diantara anyaman serabut- serabut.
4.    Jaringan tulang rawan :    tersifat karena zat interselulernya banyak, tidak mengandung zat kapur, tetapi banyak zat perekat, maka mudah dibengkok-bengkokkan.
5.    Jaringan tulang           :    terdiri atas sel-sel tulang yang berhubungan satu dengan yang lain dengan perantara tonjolan-tonjolan protoplasma; zat interselulernya mengandung garam-garam kapur, sehingga jaringan tulang keras.
6.    Jaringan otot               :    dikenal tiga macam jaringan otot, yakni:
a. Jaringan otot polos: terdiri atas sel-sel otot yang licin, berbentuk kumparan. Otot-otot demikian mengerut dan melemas secara lambat, tidak dapat dipengaruhi kehendak kita, karena dipersarafi susunan saraf otonom, terdapat pada alat-alat dalam kita.
b.  Jaringan otot bergaris lintang (otot lurik): serabut-serabutnya memperlihatkan garis-garis melintang. Otot-otot demikian mengerut dan melemas secara cepat, dapat digerakkan sekehendak kita, membentuk semua otot rangka.
c. Jaringan otot jantung: serabut-serabutnya bergaris lintang, namun dipersarafi oleh susunan saraf otonom, maka tidak terpengaruh kehendak kita, mengerut dan melemas secara cepat.
7.    Jaringan saraf              :    merupakan kumpulan sel-sel saraf (neuron). Ada sel saraf yang ujungnya panjang (neurit) untuk membawa rangsangan dari badan sel ke tepi. Gabungan neurit disebut saraf. Saraf yang mengatar rangsangan dari pusat ke alat-alat disebut saraf penggerak (motorik). Sedangkan saraf yang berguna membawa rangsangan dari alat-alat ke pusat terkenal sebagai saraf perasa (sensorik)
8.    Darah                          :    darah merupakan jaringan yang zat interselulernya cair.
Darah terdiri atas:
a. Bagian yang padat   :    -    sel darah merah (erittrosit): mengandung hemoglobin untuk pertukaran gas.
-    sel darah putih (leukosit): berperan pada pemberantasan kuman-kuman
-    keping-keping darah (trombosit): berguna pada pembekuan darah.
b. bagian yang cair       :    plasma darah, yang terdiri atas serum darah dan zat fibrinogen (untuk pembekuan darah)

tanggal 14 januari 2013

Ini blog pertamaku lhoo...
semoga dapat memberi manfaat buat kalian semua ^^
_semangat_